Ratusan Dokter Galang Tanda Tangan Dukung dr.Ayu di Pekanbaru
Rabu, 27 November 2013 16:18 WIB
PEKANBARU - Sekitar duaratus dokter berkumpul di halaman Pustaka Soeman HS Pekanbaru, Rabu (27/11/13) petang. Mereka berkumpul untuk menggelar aksi solidaritas terhadpa dr. Ayu yang ditahan atas perintah Mahkamah Agung.
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan solidaritas menentang kriminalisasi dokter yang bergulir secara nasional.
Dalam aksinya, dokter di Pekanbaru membentangkan spanduk dan menggalang tanda tangan di selembar kain puting sepanjang sekitar 10 meter.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau Nuzzeli Khusnaidi, aksi para dokter bukan dalam rangka mogok melakukan pelayanan kesehatan, melainkan sekedar menunjukkan solidaritas atas kasus yang menimpa dr. Ayu di Manado, Sulawesi Utara.
"Kami bukan mogok. Hanya aksi solidaritas. Menolak kriminalisasi dokter Ini sebagian dokter yang sedang tidak bekerja, namun akan siap jika dipanggil untuk bekerja," tuturnya.
Dijelaskan Nuzzeli, kematian pasien bukan kesalahan Dokter Ayu, penyakit pasiennya tidak bisa diprediksi, embolia. "Kematiannya murni emboli di jantungnya, yang membikin jantung meledak, tidak ada manusia yang bisa menangani," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Nuzzeli, dalam aksi ini para dokter juga melakukan perenungan akan upaya yang telah dilakukan selama ini. Jika memang dianggap kurang memuaskan masyarakat, para dokter siap memperbaiki diri.***(gem)
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan solidaritas menentang kriminalisasi dokter yang bergulir secara nasional.
Dalam aksinya, dokter di Pekanbaru membentangkan spanduk dan menggalang tanda tangan di selembar kain puting sepanjang sekitar 10 meter.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau Nuzzeli Khusnaidi, aksi para dokter bukan dalam rangka mogok melakukan pelayanan kesehatan, melainkan sekedar menunjukkan solidaritas atas kasus yang menimpa dr. Ayu di Manado, Sulawesi Utara.
"Kami bukan mogok. Hanya aksi solidaritas. Menolak kriminalisasi dokter Ini sebagian dokter yang sedang tidak bekerja, namun akan siap jika dipanggil untuk bekerja," tuturnya.
Dijelaskan Nuzzeli, kematian pasien bukan kesalahan Dokter Ayu, penyakit pasiennya tidak bisa diprediksi, embolia. "Kematiannya murni emboli di jantungnya, yang membikin jantung meledak, tidak ada manusia yang bisa menangani," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Nuzzeli, dalam aksi ini para dokter juga melakukan perenungan akan upaya yang telah dilakukan selama ini. Jika memang dianggap kurang memuaskan masyarakat, para dokter siap memperbaiki diri.***(gem)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Berita Terkait
-
Hiburan
Kayla Purwodadi Viral 22 Detik, Ini Link Video yang Beredar di Twitter
-
Hukrim
Polres Dumai Gelar Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
-
Ekbis
Aktivitas Bongkar dan Penyimpanan Rokok Gudang Garam di Dumai Resmi dan Legal
-
Kesehatan
Apical Group Gerak Cepat Tanggapi Stunting di Dumai
-
Sosial
Perayaan Hari Raya Nyepi 2024 Penuh Khidmat
-
Nasional
Kemenag Tetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah 12 Maret 2024