• Home
  • Maritim
  • Warga Desa Beting Minta Pemkab Meranti Bantu Alat Transportasi Laut

Warga Desa Beting Minta Pemkab Meranti Bantu Alat Transportasi Laut

Rabu, 01 Januari 2014 20:27 WIB

SELATPANJANG - Warga di Desa Beting Kecamatan Rangsang Pesisir meminta kepada Pemerintah Kepulauan Meranti untuk membantu alat transportasi laut. Sebab, selama ini warga yang tinggal di seberang Pelabuhan Dorak Selatpanjang mengaku kesulitan untuk menyeberang ke kota membawa hasil pertaniannya.

Heri, seorang warga mengatakan kepada media ini, untuk membawa hasil pertanian sangat sulit. Apalagi, masyarakat di daerah ini sangat ketergantuangan dengan transportasi laut untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi. "Warga di sini mayoritasnya petani. Untuk membawa hasil pertanian perlua adanya transportasi laut," ucapnya.

Dengan adanya bantuan alat transportasi laut, kata dia, tentunya pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat. Namun bila pemerintah sendiri tidak merespon segala keluhan masyarakat, maka tidak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi masyarakat melemah dan akan meningkatkan jumlah angka kemiskinan.

"Peran serta pemerintah terhadap segala keluhan masyarakat sangat penting. Maka dari itu, sudah lama masyarakat disini mengharapkan bantuan itu. Kalau tidak di bantu, maka warga di sini akan meningkat jumlah kemiskinannya. Jadi, kami mewakili warga sangat mengharapkan bantuan itu," pintanya.

Bukan itu saja, dengan adanya bantuan itu kata dia, tidak hanya masyarakat Desa Beting yang senang, melainkan bisa dirasakan oleh masyarakat yang didesa-desa di Kecamatan Rangsang Pesisir. "Transportasi berupa kempang gunanya untuk menyebrang  ke Selatpanjang, bantuan itu akan mampu mengakomodir kebutuhan warga disini," pungkasnya.

Warga Tanjung Pisang Minta Pemkab Bantu Speed Boad

Masyarakat Tanjung Pisang Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti, mulai mengeluh karena keseringan menggunakan sampan untuk turun melaut. 

Kondisi cuaca dan ombak tinggi di akhir tahun menjadi salah satu alasan mereka minta agar Pemkab Meranti menggantikan sampan-sampan nelayan dengan speed boad ataupun pompong kecil untuk melaut.

Sebagaimana disampaikan nelayan tradisional asal Tanjung Pisang Merbau, Zaujar, ketika ditemui, Senin (30/12/2013) siang. Kepada wartawan, Zaujar mengaku sangat kewalahan saat melaut menggunakan sampan sementara ombak di laut sangat besar.

"Ombak besar, apalagi kami menangkap ikan hanya memakai perahu dengan berdayung, sehingga sangat sulit menempuh gelombang laut," ungkap Zaujar kepada media ini.

Zaujar yang sehari-hari menangkap ikan menggunakan pengerih ini hanya menghandalkan perahu dayung. Untuk itu mereka mengharapkan Pemkab Meranti bisa membantu kesulitan masyarakat Tanjung Pisang terutama nelayan tradisional ini.

Setidaknya harap Zaujar, para nelayan bisa disediakan speedboat atau pompong kayu ukuran kecil sehingga mudah melaut saat musim gelombang besar seperti sekarang ini.

Kami pernah mengusulkan bantuan ke pemerintah kabupaten untuk pengadaan spedboat ukuran kecil bagi nelayan tradisional (Pengerih). Tapi sampai sekarang belum keluar tampaknya. 

"Kami berharap Pemerintah bisa mengabulkan permohonan kami itu, supaya mudah kami mencari ikan. Tidaklah seperti sekarang, setiap hari harus pakai tenaga berdayung ke tengah, harapnya warga Tanjung Pisang yang sudah berpuluh tahun bekerja sebagai nelayan itu," pintanya.

Kesulitan serupa juga ikut dirasakan puluhan nelayan lainnya di desa tersebut, bahkan ratusan nelayan di desa lainnya pula. 

"Tentunya mereka menaruh harapan besar sekiranya program-program bidang kelautan (nelayan) oleh pemerintah kabupaten hingga pusat bisa menyentuh ke mereka dari kalangan ekonomi lemah tersebut," pungkasnya. (roy)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tags Maritim
Komentar