BENGKALIS - Meskipun memiliki latar belakang suku, adat, budaya, dan agama yang berbeda, namun kerukunan hidup beragama semestinya tetap dapat hidup secara berdampingan dan harmonis. Hal ini penting sebagai modal utama kelancaran proses pembangunan di Negeri Junjungan.

 

Demikian disampaikan Pelaksana Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Bengkalis Hj Umi Kalsum mewakili Bupati Bengkalis, saat membuka acara Ta'aruf Organisasi Forum Kesatuan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) bersama FKUB Kabupaten Bengkalis di Ruangan Rapat Wisma Kito, Senin (30/10/2017).

 

Acara Ta'aruf organisasi FKUB Provinsi Sumatera Barat yang jauh-jauh sengaja datang ke FKUB Provinsi Riau selain untuk memperkokoh jalinan silaturrahmi bersama FKUB Pemkab Bengkalis,bertujuan untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam mengelola kerukunan.

 

Dijelaskan Umi Kalsum, sejauh ini tingkat toleransi dan kerukunan umat di Kabupaten Bengkalis berlangsung aman dan damai. Masyarakat berasal dari berbagai suku dan agama tetap hidup saling menghormati dan bergandeng tangan, sehingga setiap ada perselisihan dan perbedaan bisa langsung diselesaikan.

 

''Meski demikian kita tetap harus waspada terhadap upaya untuk memecah belah umat. Ini penting, kami ingatkan, karena jika kita terpancing dengan isu-isu sensitif yang dapat memecah belah umat, sangat rentan terjadi konflik. Untuk itu, melalui pertemuan ini, kita dapat menata dan  membangun kerukunan masyarakat untuk selalu menjaga toleransi dan saling menghargai,'' pungkasnya.

 

Suasana penuh keakraban menyelimuti acara ta'aruf  yang mengusung tema "Merukunkan Masyarakat dan Memasyarakatkan Kerukunan", yang dihadiri Ketua FKUB  Kabupaten Bengkalis M Nur Nawawi, Ketua FKUB Kabupaten Lima Puluh Kota diwakili Sekretaris FKUB Syafrijon, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Lima Puluh Kota diwakili Pelaksana Tugas (Plt)  Efrizal bersama rombongan.