Diolah Menjadi Beras Organik dan Gula Cair

Pemkab Meranti Terus Dorong Sagu Jadi Pangan Dunia

Kamis, 26 November 2015 17:23 WIB
MERANTI - Tak henti-hentinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti terus mendorong agar sagu menjadi pangan terbaik di Dunia. Alasannya jelas dan pasti bahwa sagu lebih sehat, jika dibandingkan  pangan lainnya.
 
Selain sehat, sagu juga mengandung banyak manfaat. Makanya tak heran jika pemkab Meranti terus mengajak seluruh masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia agar menkonsumsi sagu.
 
Apalagi sagu merupakan makanan khas dan asli dari Indonesia sendiri. Untuk itu menjadi kewajiban bagi masyarakat di indonesia agar dapat mempromosikan sagu dengan cara paling tidak dengan mengkonsumsi sagu itu sendiri.
 
Jika seluruh masyarakat di indonesia, khususnya di Kepulauan Meranti menkonsumsi sagu secara rutin, maka akan banyak masyarakat diindonesia akan sehat dan terhindar dari penyakit, khususnya diabetes. Sebab dari hasil kajian, kandungan gula di sagu sangat rendah sekali.
 
Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Meranti, Edy Kusdarwanto mengakui saat ini pihaknya akan terus mempromosikan sagu dalam setiap kesempatan. Sehingga secara perlahan sagu akan semakin dikenal dan diminati nantinya se-seantero nusantara.
 
Edy juga menegaskan bahwa sagu bukan panganan kelas 2. Namun makanan terbaik yang asli asal Indonesia.
 
"Kita perlu meluruskan mindset masyarakat bahwa sagu itu bukan makanan kelas dua dan bukan makanan orang miskin. Tapi makan sagu itu jauh lebih baik dari beras,"jelas Edy Kusdarwanto.
 
Oleh karena itu dia mengajak seluruh masyarakat untuk mempopulerkan panganan sagu. Tentunya dimulai dengan meningkatkan konsumsi sagu.
 
Menurut Edy, sagu sebagai pangan nusantara sudah dimanfaatkan sejak dahulu kala. Bahkan pada relief di Candi Borobudur terdapat relief pohon sagu selain relief kelapa, lontar dan aren.
 
"Kita berharap pembahasan tentang sagu tidak hanya pada seminar-seminar tapi juga pada semakin banyak hasil olahan pangan dan lainnya yang menggunakan sagu. Selain itu semakin luas konsumsi sagu dalam masyarakat, " terang dia.
 
Meskipun sagu belum menjadi pilihan makanan di dunia. Tetapi upaya untuk mempromosikannya harus terus dilakukan. Agar orang-orang menyadari nantinya bahwa sagu adalah makanan terbaik. 
 
Pj Bupati Kepulauan Meranti itu juga berupaya mengembangkan sagu tidak hanya dengan mempromosikannya, tetapi juga berkoordinasi dengan pihak badan penelitian dari Kementrian. Dengan begitu tentu saja kualitas sagu semakin baik.
 
Agar bisa bersaing dengan berbagai macam produk pangan lainnya, diperlukan peningkatan kualitas sagu itu sendiri. Selain itu berbagai macam varian makanan berbahan dasar juga harus terus dikembangkan.
 
Ditargetkan oleh Pemkab Meranti sagu dimasa mendatang bisa dijadikan beras organik, gula cair dan menjadi mie instan. Varian tersebut memang tidak mudah dibuat secara masaal. Namun upaya mencoba terus digagas oleh Pemkab Meranti.
 
Jika hal itu bisa terwujud nantinya dipastikan produksi sagu akan terus bertambah sejalan dengan semakin tingginya konsumsi sagu oleh masyarakat. Jika produksi meningkat, secara otomatis tentu saja ekonomi masyarakat akan semakin meningkat pula.
 
Jika ekonomi sudah meningkat, pastinya kesejahteraan masyarakat di Kabupaten termuda di Riau akan terwujud. Karena secara keseluruhan sebagian besar masyarakat di Kabupaten termuda di Riau itu hidup dari perkebunan sagu.
 
Hal itulah yang menjadi target akhir dari perjuangan Pemerintah dalam memperjuangkan sagu. Dalam hal ini, pemerintah hanya memfasilitasi dan mendorong sagu bisa menjadi panganan terbaik dunia sehingga kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di Kepulauan Meranti dapat terwujud.  
 
Perkenalkan Sagu di Surabaya
 
Bukan itu saja Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Meranti Edy Kusdarwanto semakin gigih memperkenalkan sagu Meranti. Dalam ekspo sempena kegiatan Bakohumas di Surabaya, Selasa (17/11) lalu, Edy ikut memperkenalkan aneka makanan dari sagu kepada pengunjung yang mendatangi stand Provinsi Riau dan Kepulauan Meranti.
 
 Aneka produk UKM dari berbagai daerah di Riau ditampilkan di stand tersebut. Mulai mie sagu, cendol sagu, kerupuk udang, sempolet dan berbagai makanan lain seperti lempuk durian dan berbagai produk kerajinan.
 
"Selain teknologi informasi yang sudah dicapai, kita juga memanfaatkan kegiatan Bakohumas ini untuk terus mempopulerkan produk sagu Meranti," jelas Kepala Dinas Pehubungan dan Kominfo Kepulauan Meranti Hariyadi ST.
 
Aneka produk yang dipamerkan mendapat sambutan meriah dari pengunjung yang hadir. Terbukti, ratusan piring sempolet dan cendol sagu yang disediakan ludes dimakan pengunjung. Diantara yang berkunjung terlihat mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Surabaya. 
 
Tak hanya di Surabaya saja, termasuk saat mengikuti Riau Expo di Pekanbaru beberapa waktu lalu, berbagai jenis makanan berbahan dasar sagu juga menjadi menu andalan Kepulauan Meranti. Menu-menu sagu yang disajikan itu, semuanya mendapatkan sambutan hangat dari pengunjung.
 
Diproyeksikan Jadi Gula Cair 
 
Memang cerita sagu menjadi berbagai kebutuhan pokok, seperti beras organik sudah diwacanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti untuk jangka panjang. Namun selain itu ternyata Pemkab Kepulauan juga ingin melihat bagaimana pengolahan sagu menjadi gula cair.
 
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Kepulauan Meranti, Ir Mamun Murod MM MH mengatakan sudah melakukan penjajakan proyek pengolahan Sagu menjadi gula cair di pabrik Pakis Baru yang terletak di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
 
"Dari hasil kunjungan kita di pabrik pengolahan gula cair Pakis Baru di Pati, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, kita melihat pengolahan sagu menjadi gula cair sangat menjanjikan. Sebab sangat dibutuhkan dipasaran untuk bahan pemanis, produk herbal yang rendah kalori," ungkapnya.
 
Murod juga mengatakan bahwa saat ini ada pengusaha glukosa yang menginginkan sagu dalam jumlah sangat besar, sebagai bahan baku pembuatan gula cair di Jawa. Namun pengusaha tersebut kesulitan mendapatkan sagu mengingat tata niaga sagu yang belum meluas. 
 
Apalagi tambah Kadishutbun Kepulauan Meranti itu produk gula cair berbahan sagu ini, jika ditinjau dari sisi kesehatan memiliki prospek yang sangat baik di Indonesia. Khususnya bagi Kepulauan Meranti sebagai penghasil dan pengembang komoditi Sagu terbaik di Indonesia.
 
"Pengusaha ini sudah melakukan penjajakan dengan mendapatkan sagu di Cirebon yang merupakan sagu dari Meranti. Namun belum berhasil. Oleh karena itu jika diarahkan langsung ke Meranti tentu sangat tepat. Karenanya peluang itu dapat menjadi andalan bagi daerah kita sebagai penghasil sagu terbaik di Indonesia," sebut Murod.
 
Makanya jika rencana tersebut dapat berjalan dengan baik di Kepulauan Meranti, bisa memberikan nilai tambah bagi produksi sagu masyarakat. Sehingga nantinya dapat meningkatnya kesejahteraan para petani Sagu di Kepulauan Meranti.

(adv/hum/fan)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tags
Komentar