Akankah Herman Abdullah Berlapang Dada Soal Pilgubri?
Jumat, 06 Desember 2013 11:35 WIB
PEKANBARU - Pemilihan gubernur Riau putaran kedua usai sudah, dan pasangan nomor urut 2 Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (Aman) untuk sementara unggul berdasarkan hitung cepat (quick count) dua lembaga survei.
Lembaga survei Indo Barometer menyatakan, pasangan calon gubernur Riau yang diusung Partai Golkar Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman meraih suara terbanyak 59,91 persen dari hasil hitung cepat pilgub Riau putaran kedua.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, dari suara yang masuk berjumlah 98 persen menunjukkan pasangan yang disingkat dengan sebutan Aman meraih 59,91 persen suara.
Sementara pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat hanya mendapat 40,09 persen. "Keunggulan Annas-Arsyad dibandingkan Herman-Agus hampir 20 persen dari total suara," katanya.
Sementara Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Riau juga menyatakan hal yang sama. Pasangan Aman unggul perolehan suara 59,41 persen suara dan HA hanya memperoleh 40,59 persen suara.
"Berdasarkan hitung cepat yang kami lakukan, pasangan nomor urut 2 unggul dalam perolehan suara sebesar 59,41 persen dari jumlah total suara sah yang masuk," ujar Ketua AIPI Riau, Hasanuddin.
Pleno KPU
Memang sampai hari ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau belum melakukan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pilgub Riau putaran dan tahap pemungutan suara dilakukan pada 27 November 2013.
Lembaga itu telah mengumumkan mengenai diundurnya jadwal rapat pleno yang semula dilaksanakan pada Rabu (4/12), menjadi menjadi hari Jumat (6/12).
"Jadwal semula, pleno ditetapkan pada Rabu. Namun karena pada hari itu bersamaan dengan penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu legislatif di tingkat nasional, sehingga pleno diubah menjadi Jumat," ujar Ketua KPU Riau, Tengku Edy Sabli.
Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi dari 12 kabupaten/kota di Riau, tetap digelar di Hotel Aryaduta Pekanbaru mulai pukul 14.00 Wib.
Berdasarkan jadwal dan tahapan pilgub Riau putaran kedua yang disusun oleh KPU Riau, penghitungan suara mulai dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai tingkat provinsi dilakukan pada 27 November sampai 6 Desember.
"Penghitungan suara di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), kemudian Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan KPU kabupaten/kota serta provinsi dilakukan dalam pleno terbuka," katanya.
Hasil pleno 10 KPU kabupaten/kota dari 12 kabupaten/kota yang dilakukan sampai Senin (2/12), Aman unggul di delapan daerah yakni Bengkalis, Dumai, Kuantan Singingi, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Rokan Hilir dengan meraih 1.320.176 suara atau 60,74 persen. Sedangkan pasangan HA hanya unggul pada dua daerah yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar dengan memperoleh 853.142 suara atau 39,26 persen.
Peran Melayu
Riau telah lama dijuluki sebagai "Bumi Lancang Kuning" karena penduduk asli di provinsi yang terkaya dengan sumber daya alam di Indonesia itu merupakan suku Melayu.
Tokoh Melayu Riau mengingatkan pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat untuk menerima hasil pilgub Riau putaran kedua yang menempatkan pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman lebih unggul berdasar hasil hitung cepat.
"Sebenarnya tidak ada masalah, jika Herman dapat terima hasil pilgub Riau putaran kedua dengan lapang dada sampai pleno dilakukan oleh KPU Riau. Jika tidak, baru menjadi masalah," ujar tokoh Melayu Riau, Tenas Effendi.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pascapilgub Riau putaran kedua dan sebelum pleno KPU Riau diadakan, maka dibuatlah pertemuan antara dua calon gubernur Riau Herman Abdullah dan Annas Maamun.
Pada Kamis (28/11) malam, bertempat di kediaman budayawan Riau Tenas Effendy yang berada di Siak Hulu, Kampar, menjadi fasilitator bersama Pejabat (Pj) Gubernur Riau Djohermansyah Djohan.
Pertemuan itu dimulai sekitar pukul 20.00 Wib yang diawali dengan makan malam bersama. Setelah itu, Tenas bersama Djohermansyah masuk ke ruang kerja yang diikuti Herman untuk melakukan pembicaraan secara tertutup sekitar 20 menit.
Kemudian ketiganya keluar secara bersama-sama. Kini giliran Tenas dan Djohermansyah yang masuk ke ruang kerja, diikuti Annas Maamun. Mereka bertiga melakukan pembicaraan secara tertutup pada waktu yang sama.
Usai pertemuan, Tenas mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada Pj gubernur Riau yang telah menfasilitasi pertemuan. "Ini, diharapkan bisa melapangkan jalan menuju ke arah kebersamaan. Karena apapun masalahnya, asal kita bicarakan bersama, maka bisa diselesaikan," katanya.
Menang atau kalah dalam sebuah persaingan adalah hal yang wajar. Jika kalah harus berbesar hati serta menerima kekalahan dan yang menang, harus merangkul kandidat yang kalah untuk bersama-sama membangun Riau.
"Kita hanya menyarankan. Jika ada masalah, harus diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Dulu ada ikrar bersama, kalah menang siap. Kalau kita kembali ke ucapan itu, Insya Allah tidak ada masalah lagi," ucapnya.
"Kita mengharapkan hasil ke depannya bagus, sebab kita semua bersaudara. Jadi kalau yang sudah tu, sudahlah. Mari berpikir membangun Riau secara bersama-sama. Jika dapat terwujud, merupakan suatu keberkahan bagi Riau," katanya.
Herman belum terima
Namun, pertemuan penting dan strategis tersebut terkesan menjadi sia-sia ketika calon gubernur Riau Herman Abdullah meyatakan secara gamblang bahwa belum menyatakan kalah pada pilgub Riau putaran kedua.
Pernyataan tersebut diungkapkannya di penghujung pertemuan, "Ini pertemuan silaturrahmi saja. Kalah dan menang belum ada. Pertemuan silaturrahmi untuk arah Riau ke depan yang lebih baik," kata Herman.
Lebih lanjut dia meminta agar semua pihak tidak melakukan multitafsir atas pertemuan tersebut. "Untuk teman-teman wartawan jangan salah tulis. Saya ke sini bukan berarti menyerah dan saya hadir disini untuk memnuhi undangan Pak Tenas," katanya.
Penyataan tersebut diartikan bahwa Herman belum bisa menerima hasil hitung cepat yang dilakukan dua lembaga survei, sebelum mengetahui hasil pleno rekapitulasi suara KPU Riau.
Pj Gubernur Riau Djohermansyah Djohan menyatakan calon Gubernur Riau Herman Abdullah sedang mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pilgub Riau putaran kedua untuk dibawa dalam gugatannya ke Mahkamah Konstitusi.
"Pertemuan saya kemarin dengan Pak Herman, dia sedang mempelajari, mendalami dan mengumpulkan bukti jika ada penyimpangan atau pelanggaran pilgub Riau," ujarnya.
Namun Djohermansyah belum mengetahui secara pasti tentang rencana yang ditempuh pasangan tersebut, apakah menggugat hasil pemilihan umum kepala daerah Provinsi Riau atau tidak.
"Kalau memang ditemukan pelanggaran signifikan, serius, tentu sebagai kandidat dia juga ingin menggunakan hak politiknya. Jadi Herman masih melihat dulu laporan dari tim dan mengkaji dengan kuasa hukumnya," katanya.
Jadi atau tidaknya pasangan HA gugat hasil pemilihan umum kepala daerah Provinsi Riau ke Mahkamah Konstitusi, dapat diketahui setelah hasil pleno KPU Riau tanggal 6 Desember 2013.
Sebab, KPU Riau telah membuat jadwal dan tahapan pilgub Riau putaran kedua yang berlangsung dari tanggal 11 Oktober sampai dengan pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi pada 6 Desember 2013.
Hasil penghitungan cepat dua lembaga survei jelas sudah. Jika pihak KPU juga menetapkan hal yang sama kelak, akankah pihak yang kalah akan berlapang dada menerimanya, atau justru tetap memperjuangkan keberuntungannya ke Mahkamah Konstitusi?***(Muhammad Said)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar
Berita Terkait
-
Hukrim
Polres Dumai Gelar Operasi Ketupat Lancang Kuning 2024
-
Ekbis
Aktivitas Bongkar dan Penyimpanan Rokok Gudang Garam di Dumai Resmi dan Legal
-
Kesehatan
Apical Group Gerak Cepat Tanggapi Stunting di Dumai
-
Sosial
Perayaan Hari Raya Nyepi 2024 Penuh Khidmat
-
Nasional
Kemenag Tetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah 12 Maret 2024
-
Pendidikan
Hari Gizi Nasional 2024, Apical Dumai Berikan Makanan Bergizi di SLB Wati Purnama