DUMAI - Pasca naik kelas ke tipe B, RSUD Dumai kian meningkatkan layanan kepada masyarakat. Di bawah komando direktur yang baru, yakni drg Ridhonaldi, bakal diterapkan sistem seperti perbankan.

Hal itu dikemukakan Direktur RSUD Dumai, drg Ridhonaldi, saat berbincang dengan media ini, Jumat (15/11/2019) di ruang kerjanya.

"Yang jelas setiap masyarakat datang ke rumah sakit pastinya berhubungan dengan sakit. Jika orang sakit tidak dilayani secara bagus, tentunya juga berpengaruh terhadap masa kesembuhannya. Makanya layanan terutama sekali yang harus ditingkatkan," ujarnya.

Tak tanggung-tanggung, layanan yang hendak diterapkan oleh RSUD Dumai seperti yang disuguhkan oleh pihak perbankan. Hal itu dimaksudkan agar masyarakat dapat menerima layanan secara simpel, cepat dan optimal. 

Sehingga tak ada lagi antrean pasien dalam berobat ataupun dalam mendapatkan ruang rawat inap. "Saya kira layanan bak di perbankan itu bukan hal yang muluk. Kita kan cuma menerapkan saja. Sementara model pelayanan kan sudah diterapkan di sejumlah institusi," bebernya.

Ridhonaldi juga mengungkapkan, piutang dari BPJS berangsur-angsur mulai ditransfer. Selama ini kendalanya bukan dari pihak BPJS, namun sistem di RSUD Dumai yang mengalami gangguan. Sehingga, proses transfer uang terkendala.

"Alhamdulillah, hampir tujuh bulan kita puasa oleh karena macetnya proses transfer uang dari BPJS. Namun saat ini tak ada kendala lagi. Sistem dan aplikasinya telah diperbaiki. Bahkan kita sengaja mendatangkan teknisi dari Jakarta," tuturnya.

Dalam kegiatan silaturahmi tersebut, mengemuka persoalan seputar layanan pihak RSUD Dumai yang dikeluhkan warga. Namun, dengan optimis Ridhonaldi menegaskan, setelah ia memimpin sejak beberapa waktu lalu, segala hal tersebut berangsur-angsur dibenahi.

"Saya bentuk tim terpadu dalam menangani permasalahan layanan RSUD Dumai yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Sehingga masyarakat dapat nyaman berobat dan pelayanan bisa optimal," jelasnya.

Salah satunya adalah peningkatan sistem pelayanan yang ada di RSUD mulai dari pelayanan perawat, bidan, dokter dan seluruh tenaga pegawai / honor yang bekerja di RSUD kepada seluruh pasien dan pengunjung.

Tentu, yang nama pelayanan harus ramah, senyum dan sabar dalam menghadapi berbagai watak manuasia, inilah yang akan ditekankan pada seluruh pekerja RSUD.

Disamping itu, pelayanan Teknologi akan dilakukan pembaharuaan dan peningkatan supaya layanan di RSUD menjadi cepat. Contoh dalam pelayanan untuk mendapat ruang inap, rencana akan dibuat sebuah papan informasi tersistem teknologi.

Yang mana seluruh kamar yang kosong, berisi ataupun full akan terlihat dipapan informasi tersebut dan informasi dapat dikomsumsi oleh publik secara terbuka .

"Inovasi ini berawal dari penerapan sistem pelayanan di RSUD Surabaya, mudah mudahan saja bisa diterapkan oleh RSUD Dumai yang sudah berstatus Tipe B," kata Dokter gigi itu

Tujuan lain agar informasi tentang ketersediaan ruang inap pasien lebih terbuka,soalnya banyak pasien yang merasa tidak dilayani dengan baik ketika tidak mendapat ruang inap.

Kemudian persoalan fasilitas bangunan dan perlengkapan alat medis di RSUD juga menjadi perhatian khusus direktur RSUD Dumai, yang mana gedung gedung lama nantinya akan direnovasi ulang dengan berbagai pertimbangan salahsatunya kondisi lantai sudah rendah.

"Kita akan jemput bola anggaran dari segala lini apakah itu provinsi ataupun Pusat ,sebab jika berpangku pada APBD dianggap tidak memungkinkan karena keterbatasan anggaran," katanya.

Begitu juga peralataan medis akan dilengkapi lagi sehingga masyarakat Dumai tidak perlu berrobat jauh jauh lagi keluar kota. Semua program kerja ini tentu butuh dukungan dari semua pihak termasuk media.

Masukan dan kritikan tentang kinerja itu hal yang biasa menjadi indropeksi menjadi lebih baik, namun semua itu tentu perlu koordinasi yang baik juga agar informasi yang disampaikan seimbang.