• Home
  • Ekbis
  • Awal 2014, Harga CPO Tembus Rp2.000 perKilogram di Riau

Awal 2014, Harga CPO Tembus Rp2.000 perKilogram di Riau

Kamis, 02 Januari 2014 14:10 WIB
PEKANBARU - Awal 2014 ini, petani perkebunan kelapa Sawit boleh tersenyum manis. Pasalnya, harga kepala Sawit terus merangkak naik dan diprediksi dapat menembus angka Rp2.000 per kilogram.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Drs Zulher MS, saat dihubungi, mengatakan, harga kelapa Sawit ini jika dibandingkan awal tahun 2013 dan awal tahun 2014 ini cukup jauh perbedaannya. Bila akhir 2012 lalu, harga CPO berada dikisaran Rp1.100 hingga Rp1.250 per kilogramnya, namun pada akhir tahun 2013 ini harga berada dikisaran Rp1.963 per kilogramnya. 

"Malah, kita prediksi harga CPO awal 2014 ini akan menembus angka Rp2.000 per kilogram," ujar Kadisbun Riau ini.

Zulher menambahkan, kenaikan itu dilatarbelakangi beberapa faktor, yakni adanya intruksi presiden pada saat kegiatan Indonesian Palm Oil Confrence (IPOC) tentang penggunaan biodiesel dalam kebijakan energy nasional. 

"Dengan adanya instruksi itu, berimbas pada pembangunan investasi industri hilir kelapa Sawit menjadi biodiesel yang akan mengkonsumsi bahan baku Crude Palm Oil (CPO) dalam negeri yang lebih banyak," paparnya. 

Disebutkan, adanya kebijakan dan implementasi dari negara seperti Brazil, Argentina, Cina dan India, untuk mengimpor CPO lebih banyak dari tahun sebelumnya. Impor itu baik untuk pengembangan biodiesel hingga untuk konsumsi dalam negeri. 

"Brazil akan menggunakan CPO untuk meningkatkan penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar energy (BBE) nasionalnya. Saat ini, Brazil telah menggunakan 10 persen BBE-nya dari biodiesel. Dan ke depan, Brazil akan meningkatkan penggunaan biodiesel sehingga tujuan ekspor Indonesia sebagai negara penghasil CPO terbesar di dunia semakin bertambah," jelas Zulher. 

Bahkan, lanjutnya, permintaan minyak nabati di India diperkirakan juga meningkat pesat, dari sekitar 7,7 juta ton menjadi 18 juta ton. "Ini berarti India kemungkinan mengimpor CPO lebih besar," sebutnya. 

Kemudian, kata Zulher, berdasarkan rilis harga dari Bursa Derivatif Malaysia, Harga CPO Malaysia untuk 2014 ini diprediksi akan berada pada level harga RM 2.600-RM 2.900. Untuk itu, Zulher optimis ke depan industri sub sektor perkebunan dan industri hilir kelapa Sawit akan terus berkembang seiring perkembangan di atas. 

'Sekarang, momen bagi kita untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas CPO kita. Untuk itu, diperlukan tindakan bersama baik dari petani kelapa Sawit, pengusaha hingga pemerintah untuk terus menjaga agar agro industri ini terus terjaga dan terpelihara,' ucap Zulher.***(mus/hrc)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Tags Ekbis
Komentar